Senin, 16 November 2009

FALSAFAH AGAMA

 Falsafah : Yunani : Philein (cinta), Sophos (hikamh)

Arab : falsafah dan filsaf ( masdar : falsafa )

Indonesia : gabungan Arab ( safah ) dan Yunani ( fil )


 Definisi :

 pengetahuan tentang hikmah
 pengetahuan tentang prinsip / dasar
 mencari kebenaran
 menbahas dasar-dasar apa yang dibahas

Intisari falsafat : berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma, dan agama) dan dengan sedalam-salamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan.


Falsafah agama : berfikir tentang dasar-dasar agama menurut logika dan bebas.

a). membahas dasar2 agama secara analitis dan kritistanpa terikat pada ajaran agama dan tanpa tujuan untuk menyatakan kebenaran suatu agam

b). membahas dasar2 agama secara analitis dan kritis dengan maksud menyatakan kebenaran ajaran agama / sekurang2nya menjelaskan bahwa apa yg diajarkan tidaklah mustahil dan tidak bertentangan dengan logika.

PERBEDAAN FALSAFAH AGAMA DG TEOLOGI



Falsafah agama :

o falsafah agama tidak membahas dasar2 agama tertentu tetapi dasar2 agam pada umunya
o falsafh agama ( arti b ) tidak terikat pada dasar2 agama, falsafah agama bermaksud menyatakan kebenaran/ketidakbenaran agama dasar2 itu


Teologi :

o teologi membahas dasar2 agama tertentu ( teologi islam, kristen, tahudi, dsb )
o teologi menerima kebenaran ajaran agama itusudah sebagai suatu kebenaran, tidak memikirkan lafi apa itu benar/tidak. Teologi hanya bermaksud memberikan penjelasan tentang dasar2 itu.


 Dalam teologi terdapat 2 aliran :

 teologi tradisional : yang tersebut dalam point ke-2 ( teologi )
 teologi liberal : terdapat terutama dlm kalangan protestan dan yahudi membahas dasar2 agama yg bersangkutan scr liberal, kritis, dan analitis.

Teologi liberal yg extreme ada persamaan dg falsafah agama yakni : membahas dasar2 agama scr kritis tanpa terikat pendapat mesti benarnya dasar2 itu. Perbedaannya teologi lebih spesifik ( agama ttt ).

 teologi natural : tdk berdasar pd wahyu, ttp pd pendapat akal ( tambahan )

Perbedaan falsafah agam dg teologi natural : FS membahas kebenaran dasar2 agama, sedang teologi tdk ttp mewujudkan kebenaran dan hub. Manusia dg Tuhan scr akal.

EPISTEMOLOGI

 Epistemologi : pengetahuan. Epistemologi adalah ilmu yang membahas :
1. apa itu pengetahuan
2. bagaimana cara memperolehnya

Pengetahuan pada hakekatnya : keadaan mental ( mental state ). Mengetahui sst : menyusun pendapat ttg sst ( menyusun gambaran dlm akal ttg fakta diluar akal )


Ada 2 teori ttg hakekat pengetahuan :

a. realisme ( mempunyai pandangan yg realistis ttg dunia ini ) : gambaran yg sebenarnya ttg apa yg ada di alam nyata ( dr fakta/hakekat ). Realisme berpendapat bhw pengetahuan adl benar dan tepat sesuai dg kenyataan.

b. Idealisme ( berpendapat bhw mpy gambaran yg tepat dan sesuai dg kenyataan adl mustahil ) : proses2 mentlal/psikologis dan ini bisa bersifat sujektif. Pengetahuan hanya gambaran subjetif ( dr sudut pandang ) yg mengetahui bukan objektif ttg kenyataan


Ada 2 pula teori ttg jalan memperoleh pengetahuan ;

a. Empirisme : diperoleh dg panca indera

b. Rasionalisme : diperoleh dg perantaraan akal. Akal yg menghubungkan satu panca indera dg yg lain.

Dari ke- 4 teori tsb tersusun teori berikut :

a. Realisme empiris : pengetahuan diperoleh dg perantaraan panca indera dan mrp kopi yg sebenarnya ttg fakta yg ada diluar akal.

b. Idealisme empiris : pengetahuan diperoleh dg panca indera ttp tdk memberikan gambaran yg sebenarnya ttg hakekat. Pengetahuan ttg apa yg benar tdk mungkin diperoleh.

c. Idealisme rasional : pengetahuan diperoleh dg perantaraan akal dan penca indera ttp tdk memberikan gambaran yg sebenarnya ttg hakekat. Yg dpt diperoleh hanya wujud bkn hakekatnya.

d. Realisme rasional : pengetahuan diperoleh dg akal dan panca indera. Dan hasil yang diperoleh mrp kopi yg sebenarnya ttg hakekat. Namun bukan kebenaran mutlak hanya mendekati hakekat itu. Teori inilah yg dipkai dlm bidang ilmiah.

Kesimpulan :
semua teori diatas tidak membawa kepada pengetahuan yg benar2 memberi keyakinan bahwa apa yg diketahui adalah betul2 sesuai dg fakta yg ada dalam kenyataan. Pengetahuan tentang alam materi, walaupun pengetahuan itu deberikan secara ilmiah, belumlah tentu dan pasti kebenarannya. Kebanyakan masih bisa diragukan. Oleh karena itu banyak filsof yang masih bersikap skeptis, ragu2 bahwa kebenaran sebenarnya akan dapa diketahui manusia, seperti Hume, descartes dll. Juga Al-Ghozali, baginya akal tidak membawa kepada keyakinan. Al-Ghazali lebih percaya kepada qalb yg dapat sampai ke ma’rifat dalam faham tasawwuf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar